Soffell - Salah satu penyakit yang ditimbulkan karena infeksi
dari virus dengue Tipe 1 hingga 4 yaitu DBD atau Demam Berdarah Dengue. Virus tersebut
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
Albopictus atau Aedes Aegypti
yang pada sebelumnya sudah terinfeksi virus dengue penderita DBD yang lainnya.
Nyamuk Aedes
Aegypti mempunyai siklus hidup yang sangat spesifik dan hal ini berbeda
dengan nyamuk yang suka tinggal di kebun maupun di rumah. Sedangkan nyamuk DBD
suka tinggal di lokasi yang lembab dan sejuk. Salah satunya yaitu menyelinap di
sela-sela barang di kamar yang bergelantungan.
Lalu kapan nyamuk DBD menggigit? Memang nyamuk DBD
tidak sama seperti nyamuk biasa pada umumnya, karena nyamuk DBD ini tidak rakus
dan tidak menggigit sewaktu-waktu. Sementara nyamuk tersebut mempunyai pola
aktivitas yang diurnal atau aktif di siang hari dan pagi hari. Nyamuk DBD
betina akan menggigit maupun menghisap darah untuk bisa memperoleh protein dan
dijadikan sebagai bekal bertelur.
Pada biasanya nyamuk Aedes Aegepty akan beroperasi kisaran pukul 06.00 sampai 09.00 dan
pukul 15.00 sampai 17.00. Di luar dari jam tersebut, nyamuk Aedes Aegypti akan hinggap di genangan
air yang jernih untuk bertelur. Perlu diketahui bahwa aktivitas nyamuk Aedes Aegepty dalam menghisap darah
paling tinggi yaitu pukul 17.00 hingga 18.00.
Sedangkan aktivitas terendahnya pada pukul 12.00
hingga 14.00. Namun juga tidak jarang nyamuk DBD tersebut juga menyerang atau
menghisap darah di malam hari kisaran pukul 18.00 hingga 20.00. Setelah Anda mengetahui
jam-jam rawan gigitan nyamuk DBD, maka langkah selanjutnya yaitu mengetahui
bagaimana cara menghindari gigitan nyamuk dengan mengikuti tips berikut:
Gunakan Pengusir Serangga
Anda dapat menggunakan obat atau penyemprot pengusir
serangga. Baik itu dioleskan ke tubuh ataupun dengan cara disemprotkan. Anda bisa
menggunakan bahan alami seperti minyak lemon eucalyptus, minyak kayu manis,
minyak serai maupun peppermint atau rosemary.
Sesuaikan Warna Pakaian
Perhatian nyamuk akan tertuju pada seseorang yang
mengenakan pakaian dengan warna yang kuat. Warna khaki, warna putih, dan warna
lain tidak disukai oleh nyamuk. Untuk mencegah gigitan nyamuk selama tidur,
gunakan celana training atau kaos kaki. Gunakan juga baju berlengan panjang.
Pasang Kelambu
Kelambu menjadi penangkal gigitan nyamuk yang jauh
lebih aman, karena jaring lembut ini dapat dipasang di sekitar tempat tidur dan
umumnya tidak melepaskan bahan kimia. Dengan begitu maka lebih aman dan
terbebas dari keracunan atau resiko. Terutama bagi Anda yang mempunyai balita
atau bayi.
Menjaga Kebersihan
Tidak hanya menjaga kebersihan dalam tubuh saja, akan
tetapi Anda juga perlu menjaga kebersihan di lingkungan hidup. Termasuk di
dalam rumah, sedangkan nyamuk DBD tidak menyukai area atau tempat yang bersih. Sehingga
Anda harus benar-benar menjaga rumah agar tidak ada nyamuk DBD yang bersarang
di dalamnya.
Menggunakan Lotion Anti Nyamuk Soffell
Supaya kulit tubuh terhindar dari gigitan nyamuk demam
berdarah maka pakailah Soffell lotion anti nyamuk pada jam rawan nyamuk.
Soffell memiliki kandungan dan aroma khas yang dapat melindungi kulit dari
serangan nyamuk.
Kebanyakan dari DBD hanya berumur 10 hari saja dan
paling lama selama 3 minggu. Namun sekali bertelur dapat menghasilkan 200
hingga 400 anakan. Hal ini berbeda dengan jenis nyamuk yang lainnya karena
perindukan nyamuk DBD tidak berada di air kotor. Akan tetapi di genangan air
jernih yang memang tidak mudah terusik.
Misalnya seperti wadah barang bekas yang ada di pekarangan, tempat penampungan air, di talang air, tempayan, penampungan atau di tempat lainnya. Jarak terbang dari nyamuk Aedes Aegypti yaitu, dapat mencapai hingga 100 meter. Oleh karena itu apabila Anda melakukan penyemprotan dalam pencegahan penularan DBD harus menjangkau area 100 meter dari lokasi pasien yang menderita DBD.